Puncak arus balik dari Bakauheni ke Merak masih berlangsung hingga hari ini |
BANDARLAMPUNG (Andpost) - Para pemudik menilai kemacetan yang terjadi di tollgate pelabuhan Bakauheni dalam dua hari terakhir di akhir pekan kemarin, akibat kurang akuratnya otoritas pelabuhan dan instansi terkait lainnya memperhitungan kecepatan kendaraan tiba di pelabuhan Bakauheni dengan hadirnya jalan tol trans Sumatera (JTTS).
Menurut Zainal, seorang pemudik yang bekerja disebuah lembaga konsultan. Kehadiran jalan tol tentu akan mempercepat mobilitas kendaraan pemudik tiba di pelabuhan Bakauheni pada saat arus balik.
“Saya yang biasanya mudik ke Palembang membutuhkan waktu 12 jam lebih dari pelabuhan Bakauheni, kini melalui jalan tol hanya 6 jam. Ada efisiensi waktu 6 jam,” terang dirinya kepada jurnalis di dermaga 6 pelabuhan Bakauheni saat menunggu masuk kapal, senin (10/6) dini hari.
Pelabuhan Bakauheni, Minggu (9/6) Sore |
Pada mudik lebaran ini, jalan tol menjadi jalur utama mudik. Dimana sebagian pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi memilih melalui jalan tol yang jauh lebih lancar bila dibandingkan dengan jalan lintas Sumatera.
Menurutnya, kecepatan kendaraan tiba di pelabuhan Bakauheni ini seharusnya diantisipasi dengan memperbanyak loket pembelian tiket di pelabuhan.
Selain itu otoritas pelabuhan juga harus mempercepat waktu pelayanan kapal. Sehingga mobilitas/trip angkutan kapal bisa ditingkatkan
Pintu Masuk Pelabuhan Bakauheni, Minggu (9/6) Sore |
Hal yang sama juga dikatakan oleh Mutakin, pemudik lainnya yang hendak kembali ke Jakarta. Pria yang bekerja disebuah institusi pemerintah di Jakarta ini mudik ke Pringsewu.
Menurutnya, menjadi hal yang wajar bila pada awal adanya perubahan yang drastis kurang mampu diantisipasi dampaknya. Kehadiran tol sumatera untuk pelayanan mudik lebaran baru pada tahun ini dilakukan. Apalagi akses tol ini sudah sampai ke Palembang.
Ia mengatakan kehadiran tol menjadi magnet bagi pemudik untuk melakukan perjalanan mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi. Karena menilai jalur mudik lebaran di Sumatera kini sudah lebih lancar, nyaman dan aman dengan hadirnya tol.
“Tentu adanya tol ini menjadi magnet bagi pemudik. Dan pasti jumlah pemudik yang menggukakan kendaraan akan meningkat jika dibandingkan tahun lalu dimana tol belum beroperasi hingga Palembang,” kata dia.
Tidak hanya kehadiran tol yang menjadi magnet. Mulai dioperasikannya dermaga eksekutif pada penyebernagan selat Sunda juga membuat banyak warga ingin merasakan pelayanannya kala mudik lebaran ini.
Hanya saja animo masyarakat ini belum didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, khususnya pada ketersediaan kapal yang melayani dermaga eksekutif pada mudik lebaran ini.
Dengan hanya ada 4 kapal yang beroperasi setiap harinya, menurut Samsul, tentu tidak akan bisa melayani jumlah pemudik yang ingin menggunakan pelayanan eksekutif secara maksimal.
Banyak akhirnya pengguna jasa yang pada awalnya ingin menggunakan pelayanan eksekutif, justru terpaksa beralih ke pelayanan reguler karena antrian yang cukup panjang.
“Saya pengalaman pada waktu mudik, antrian di dermaga eksekutif Merak. Ini tadi juga ingin ke eksekutif, tetapi oleh petugas dikatakan antriannya sudah panjang sehingga direkomendasikan untuk ke dermaga reguler,” kata ayah 2 orang anaknya.
Hal lainnya yang juga menjadi sorotan pemudik, terkait dengan pemakaian transaksi non tunai. Pasalnya kerap ada kendala teknis yang membuat waktu untuk pelayanan menjadi lebih lama.
Belum lagi cukup banyak juga para pemudik yang tidak siap. Sehingga mereka harus membeli/isi ulang kartu e-money di pelabuhan. Sementara loket pelayanan dari bank yang bekerjasama hanya menghadirkan beberapa petugas. Sehingga kerap terjadi antrian.
Para pemudik ini berharap kejadian pada mudik lebaran tahun ini bisa menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi otoritas pelabuhan dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
Dampak dari kehadiran jalan tol Sumatera haruslah diperhitungkan dengan matang. Apalagi bila libur pasca lebaran lebih singkat dibandingkan dengan libur sebelum lebaran.
Dimana waktu bagi pemudik untuk kembali ketempat asalnya lebih singkat. Sehingga aka nada konsentrasi arus balik yang lebih tinggi pada hari-hari tertentu mendekati masuk kerja.