MESUJI (ANDPOST) - Dinas Pertanian Mesuji mengumpulkan data luas lahan padi yang terkena dampak kekeringan, Senin (12/8). Plt Kepala Dinas Pertanian Mesuji, Rosidin, saat ditemui di kantornya mengatakan akhir Agustus ini adalah batas waktu pihaknya melihat dampak dari kekeringan yang terjadi.
"Agustus ini sebagai barometer melihat parah tidaknya kemarau kali ini. Tahun lalu kami kategorikan aman. Paling parah itu terjadi tahun 2016, yakni hampir 2.831 Ha yang terkena dampak kekeringan. Itu terjadi di Mesuji Timur, Mesuji dan dan paling luas terjadi di Rawajitu Utara," jelas Rosidin.
Rosidin menerangkan, musuh petani Mesuji sebenarnya ada dua, yakni kemarau dan air payau (asin). "Dari Dinas Pertanian Provisi Lampung menyatakan bahwa jika terjadi gagal panen, dan petani tersebut tidak ikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), nanti akan diusulkan untuk dapat bantuan benih. Saat ini kami tengah merekap jumlah petani dan luas lahannya," lanjut dia.
Karena itu ia mengajak seluruh OPD untuk memafaatkan kesempatan itu dengan segera melakukan perbaikan. Kemudian mengirimkan hasil perbaikan ke aplikasi yang sudah ada. Setelah itu akan digelar desk perbaikan secepatnya. (rls)